Pernah merasa terasing? Bukan karena
kamu berada di lingkungan yang baru saja kamu temui atau bahkan tidak kamu
kenal sama sekali, bukan. Justru pada lingkungan, tempat dimana sehari-hari
kamu berada.
Kadang aku merasa dunia ini berputar demikian
cepatnya. Begitu cepat dan juga kejam. Melihat orang-orang sekitar, bak ajang lari.
Meninggalkan mereka yang ‘tersengal-sengal’, tak punya nafas lagi untuk
berlari, kemudian lama-lama berjalan dan akhirnya berhenti. Atau bahkan
meninggalkan mereka yang sedari awal tak punya daya berlari. Kejam.
Bukannya berlari itu melelahkan? Kenapa
tak berjalan saja? Kenapa tak mencoba berhenti sejenak? Lihat ke depan. Buram.
Kabut. Membahayakan. Mungkin saja sandungan yang membuat jatuh. tembok besar
yang siap menghantam. Atau bahkan jurang lebar yang mengancam. Bukannya itu
pertanda salah tujuan? Cepat, kembali ke lintasan! Tapi, dimana perhentian?
Lelah. Apa mungkin aku juga demikian? Tak
punya waktu berhenti, hingga merasa bahwa dunia ini begini, padahal aku sendiri
yang terus belari. Tak kenal henti. Hingga sekarang? Seperti mau mati. Kocar-kacir
sana sini. Jangan-jangan benar. Ah…menyedihkan.
***
Terbersit pertanyaan, “Untuk apa semua ini?”
Sayup-sayup terngiang dalam ingatan,
suara ibu membangunkan.
“Le,
ayo tahajud le...”
Komentar
Posting Komentar