Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2013

Karena Cinta Memang Harus Memilih

Maka, dengan cinta manusia bisa menjadi mulia Dan dengan cinta pula, manusia bisa menjadi hina Sudah menjadi fitrah manusia, terkandung rasa cinta dalam hati. Cinta kasih merupakan sebuah anugerah yang terindah dari Sang Maha Cinta. Begitulah Allah Yang Maha Mengetahui atas segala penciptaanNya. Termasuk kita manusia. Manusia adalah makhluk sosial, bukan soliter, yaitu tidak bisa hidup sendiri. Berarti pula, bahwa tanpa namanya ‘cinta’, maka manusia itu akan ‘mati’.             Sebagaimana suatu naluri, cinta adalah penjelmaan yang muncul dari fitrah manusia untuk senantiasa memiliki keturunan. Ia tertanam di hati manusia sejak awal penciptaannya, menjadi kecenderungan alami yang keberadaannya menyerupai sebuah kontrol lembut yang mengendalikan berbagai warna perasaan manusia yang menjadi sumber utama dorongan untuk berfikir dan bertindak. Begitulah cinta. Karena pada akhirnya, cinta memang harus memilih.   Lantas, cinta sepertia apa yang semestinya kita pilih?

Bendera Perjuangan

Wahai jiwa segeralah turun ke sini Turunlah atau engkau akan dibenci Biarkan mereka berteriak dan menghiba Mengapa kulihat engkau tidak suka surga Yang memegang bendera saat itu adalah Zaid bin Haritsah, kekasih Rasulullah saw. Dia bertempur dengan gagah berani dan heroik.   Terus menerus bertempur tiada henti. Hampir tak ada seorang pahlawan Islam pun yang mampu menandingi. Sampai seujung tombak musuh harus menghujam diri dan akhirnya langkahnya pun terhenti. Terjerembab. Tergeletak mati. Bendera jatuh. Tapi lantas diambil oleh Ja’far bin Abu Thalib. Bertempur gagah berani. Meskipun harus terlempar dari kudanya, tak membuatnya berhenti. Terus bertempur dan terus menerus.   Sampai   tangan kanannya harus terputus. Semangat yang kian berkobar tak membuatnya lemah. Bendera itu dialihkan ke tangan kiri. Kembali bertempur. Terus bertempur dan terus menerus. Sampai tangan kirinya pun juga harus terputus. Tak mau gagal berkibar, bendera itu dia lilitkan di lengan bagi