Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2015

Cinta dan Pengorbanan

Melalui hari raya Idul Adha, semestinya kita bisa memetik sebuah pelajaran mengenai apa yang menjadi kisah di balik perayaan salah satu hari raya bagi kita sebagai umat Islam ini. Ialah kisah Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail yang dapat melahirkan satu peristiwa penuh dengan makna. Semua orang mestinya sudah tahu mengenai kisah tersebut. Mungkin ada yang mempertanyakan, mengapa ‘pengorbanan’ yang Allah perintahkan itu adalah Nabi Ismail, mengapa tidak yang lain. Mestinya kita paham akan makna dari ‘berkorban’, terlebih dalam urusan mencintai. Alasan mengapa Allah SWT. memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih Nabi Ismail, tidak dengan yang lain, adalah karena kecintaan Nabi Ibrahim terhadap anaknya itu sendiri. Saat itu, Nabi Ibrahim sangat menginginkan karunia seorang anak di keluarganya. Maka, dengan kehadiran Nabi Ismail atas karunia Allah, jangan kita pertanyakan seberapa kecintaan Nabi Ibrahim kepada Nabi Ismail. Kecintaan seorang bapak kepada anaknya inilah yang kemudian men

Renungkanlah!

Hei kamu... iya kamu. Tidak perlu berpura untuk tidak memperhatikan. Kamu yang seringkalinya menghiraukan Al Qur'an. Dengan dalih kesibukanmu perihal urusan duniawi ini, kamu membenarkan sikapmu yang seperti itu. Hei kamu... iya kamu. Tidak perlu berpura untuk tidak mengerti. Kamu yang sudah terlalu jauh dengan Al Qur'an, tanyakanlah pada dirimu sendiri. "Apakah hati ini telah terkunci?" Sekiranya seperti itu. Maka patutlah kamu merenung.

Pesan dari Saudara

Mungkin salah apabila kita menganggap orang-orang yang berjalan bersama kita dalam da'wah ini adalah mereka yang paling baik akhlak nya, Paling tsiqoh orangnya, Paling luas wawasannya, Paling baik kredibilitasnya, Mungkin keliru apabila berharap saudara2 kita akan terus berjalan beriringan dengan kita, Mungkin salah mengharapkan selalu ada yg bisa menguatkan pundak kita memegang amanah, Karena toh pada akhirnya butuh keberanian untuk melangkah sendiri, Butuh keistiqomahan untuk terus melangkah ke depan ketika yang lain berlutut dan berbalik arah, Butuh kelapangan ukhuwwah untuk terus ikhlas mengingatkan saudara kita agar bisa terus memperjuangkan da'wah ini, Tapi adalah keliru yang lebih besar apabila kita menggantungkan kekecewaan itu pada jalan ini, Menyalahkan jamaah atas dasar kekeliruan pribadi yang mengemban jalan ini, Memilih keluar dan berpaling, Menghindari sakit hati dan kekecewaan itu sendiri... Saudara kita tidak lah sempurna, Jalan ini bukan berar

The Miracle is you!

                Keajaiban, hanya akan datang kepada mereka yang berusaha dan bekerja keras serta berdoa. Keajaiban bukan semerta-merta suatu hal yang datang tanpa sebab maupun alasan. Tapi keajabian itu datang karena sebuah alasan dan sebab. Keajaiban tidak datang dengan sendirinya. Ia datang bersama usaha-usaha yang kita bangun untuk mencapai kesuksesan yang kita inginkan. Maka jangan pernah mengharapkan sebuah keajaiban jika kita tidak berusaha sebelumnya. Carilah keajaiban pada diri kita sendiri. Karena sesungguhnya dari diri Anda sendiri itulah keajaiban itu bermula. Tatkala diri Anda sudah mengerahkan seluruh potensi Anda untuk berusaha, juga berdoa, seketika itulah keajaiban akan datang nantinya. Keajaiban akan datang kepada mereka yang selalu percaya dan tidak pernah berputus asa. Berputus asa menjadi suatu pita pemutus datangnya keajaiban kepada diri kita. Jangan menyerah pada keadaan. Menyerah pada keadaan itu berarti kita juga menyerah terhadap datangnya keajaiban.