Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Long Last Friends

Namanya Kompor Mbledug. Satu grup yang isi orangnya mungkin seaneh namanya. Kenapa namanya begitu? Mungkin karena orang-orangnya yang menyala-nyala seperti kompor. Secara kronologi, nama grup ini muncul et causa celetukan satu anggotanya ketika obrolan biasa, entah saat itu obrolan apa yang dibahas hingga berujung ke mledug-mbledug -.-  Jangan dibayangkan, haha. Okay, let me tell you . Asal usul grup ini sejak stase Obsgyn. Stase dimana memang diperlukan membuat kelompok sesuai pembagian jumlah stase luar kota. Saat di obsgyn, memang segalanya dan apa-apanya, mulai dari bimbingan, refrat dsb. berkaitan dengan kelompok tersebut. Begitulah patofisiologi kompor mledug ini. Seiring bergilirnya waktu, too many kekonyolan yang kita lakukan, haha. Kembali kepada prinsip yang kita pegang, bahwa tiada koas yang sempurna. Koas salah? Itu wajar. Koas gak salah? Interupsi, itu bukan koas namanya. It’s jokes, but mostly truth, wkwk. Sampai sekarang, grup ini masih awet. Entah apa saja obro

Perfect Family

Ceritanya, baru buka-buka folder foto lama di laptop. Kemudian menemukan beberapa foto lama keluarga. Sudah lama rasanya tidak merasakan kehangatan bersama keluarga. So longggg . Tidak menyangka, waktu berjalan demikian cepatnya. My sister and my brother, we have grown up. Benar-benar tidak terasa, seperti baru saja kita bermain bersama di rumah, just like our childhood memory . Mulai dari kejar-kejaran, umpet-umpetan sampai tragedi marah-marahan dan nangis-nangisan. Permainan gak akan berhenti kalau belum ada yang marah atau nangis, haha. So funny to remember J Mungkin kita sama-sama bukan tipikal orang yang mudah mengungkapkan perasaan kita secara langsung, karena mungkin kalau itu kita lakukan, kita sama-sama tertawa geli mendengarnya. Tapi kita memang sudah saling mengerti, meskipun bibir ini tak berkata, tapi hati kita saling berbicara. Aku sendiri pun hanya bisa mengungkapkan lewat tulisan kecil ini saja. Dan aku harap tulisan ini nanti jadi pengingat kita, bahwa kita perna

Kereta Kemenangan

Namanya “Kereta Kemenangan”. Kereta ini ada sejak peradaban manusia dimulai di atas bumi ini. Pun akan berjalan selama peradaban manusia masih ada. Dari sekian manusia yang ada di muka bumi ini, sepertinya tidak semua berkeinginan untuk menaiki kereta tersebut. Kesempatan sepertinya sudah diberikan. Hanya saja, mereka yang  memutuskan untuk enggan menaikinya. Kereta ini memang tidak seperti kereta yang lainnya. Penampilannya mungkin tidak mewah. Tidak berhiaskan berlian emas atau berdinding perak.  Sederhana. Kereta ini memiliki kesamaan dengan kereta yang lain. Memiliki asal mula pemberangkatan dan tempat tujuan. Menurut kabar, kereta ini memiliki perjalanan yang begitu panjang dan begitu sulit medan perjalanannya. Tetapi siapa mengira, bahwa di antara kereta lainnya, kereta inilah yang tepat. Kenapa? Karena namanya kereta kemenangan. Itu yang dikabarkan kepada kita. Kereta ini berisikan mereka para Rasul, para Nabi, para sahabat, dan para mukminin. Pemilik kereta tentu ialah Yang Me

Ketenangan Hati

Apa yang ingin Anda miliki di kehidupan ini? Harta? Jabatan tinggi? Popularitas? Rumah mewah? Lantas sejatinya, di balik semua itu, adakah sesuatu yang ingin Anda miliki setelahnya? Betapa banyak orang dengan uang yang begitu banyak, harta yang berlimpah ruah, rumah mewah, namun pada hakikatnya dia tidak mendapatkan apa-apa. Betapa banyak orang yang dengan uangnya yang banyak namun tidak dapat memiliki ketenangan dalam hidupnya karena selalu khawatir kehilangan uangnya. Pun sama dengan orang-orang lainnya yang mengira bahwa dengan hartanya yang ia miliki, dengan pangkatnya yang ia miliki, itu akan memberikan ketenangan dalam dirinya. Benar. Ini soal ketenangan batin. Sesuatu yang mungkin sering dilupakan orang. Saya ambil contoh. Manakah yang Anda pilih dari dua keadaan berikut. Orang dengan popularitasnya yang tinggi namun tidak merasakan ketenangan dalam hidupnya karena selalu tersibukkan dengan urusan-urusan pekerjaannya. Kemudian, dengan orang yang mungkin tidak banyak

More Than Words

I would like to tell you about my memories…             Sudah bisa menebak siapa yang ada di foto tersebut? Selamat! Kalau begitu Anda hebat! Bagi yang belum bisa, mungkin Anda harus mencoba lagi, haha. Saya perkenalkan, anak perempuan berkerudung biru di sisi kanan dengan mata yang melirik ke pojok kiri atas (mungkin sedang melihat cicak di dinding), bernama Okti Rahmawati. Di sebelah kirinya, anak mungil lugu berpeci, dengan wajah ndomblongnya seakan tidak mengetahui jika sedang difoto (mungkin ini menunjukkan bakat candid yang terpendam), namanya Lutfir Rahman Taris. And the last man standing beside them, seorang anak rupawan berpeci, dengan senyumannya yang menawan, terlihat bahwa rupanya dia yang paling tau jika sedang difoto, mungkinkah ini bakat narsis yang terpendam? Hmmh.. sepertinya tidak… tidak salah, haha. His name is Darma Aulia Hanafi. That’s me!             Anda tahu, bahwa hal terindah dari semuanya ialah menyadari bahwa mereka berdua-lah yang sudah A