Aku selalu menanti tulisanmu. Karena darimana lagi aku bisa
tahu tentang apa yang sedang kamu pikirkan bila tidak dari sana. Kita tidak
pernah bercakap-cakap tentang sesuatu yang dalam, hanya sebuah sapaan. Aku
selalu menunggu tulisanmu. Karena darimana lagi aku bisa tahu tentang jalan
pikiranmu, tentang masalah yang sedang kamu hadapi, atau tentang perasaan yang
sedang kamu rasakan. Meski tulisan itu tidak sepenuhnya mewakili perasaan,
setidaknya aku tahu perasaanmu masih hidup untuk nantinya aku cintai. Itu pun
bila kamu mengijinkan.
Aku selalu membaca tulisanmu. Dari halaman satu hingga
halaman yang aku yakin akan terus bertambah. Karena darimana lagi aku bisa
mengenalmu dengan leluasa bila tidak dari sana. Aku bahkan tidak kuasa menyebut
namamu di hadapan temanmu. Aku harus menunggu sepi atau malam hari untuk bisa
leluasa memandang layar dan membaca berulang-ulang setiap kata yang lahir dari
pikiran dan hatimu.
Aku menyukai cara jatuh cinta seperti ini. Tidak kamu tahu
dan aku pun tidak harus repot-repot bertanya kesana kemari tentangmu hari ini.
Teruslah menulis, karena suatu hari salah satu tulisanmu akan kuwujudkan.
Tentang resahmu menunggu seseorang yang tak kamu tahu siapa, tapi kamu percaya
pasti datang. Aku pasti datang.
Komentar
Posting Komentar