Terima kasih,
telah mengajarkanku untuk ‘lebih’ mempercayai Tuhan.
Benar-benar menyerahkan
seluruhnya atas kehendak-Nya, termasuk dalam hal memilikimu.
Terima kasih,
telah menyadarkanku akan cinta matahari kepada bumi.
Mendekatimu hanya
akan ‘membunuh’ kita bersama. Terjerembab dalam kesalahan yang mungkin akan
kita sesali di masa depan. Kesalahan yang sama, karena kita tahu, kita pernah
sama-sama melakukannya.
Jika cinta
menyaratkan perjuangan dan pengorbanan, batas yang bisa aku lakukan untukmu
saat ini, hanyalah mendoakan. Menyebut namamu dalam sujud panjangku. Bermunajat
atas doa yang kuharap. Benar bukan? Cuma itu saja kan yang bisa kulakukan? Maka
yakinkanlah aku. Terima kasih.
Jika cinta
membutuhkan keikhlasan, ajari aku, bagaimana melepasmu untuk orang lain. Satu
hal terpahit yang tidak bisa tidak terpikirkan dalam benakku. Karena rasanya,
pencarianku telah berhenti. Tepat pada dirimu.
Maka, ajari aku.
Bagaimana beradu dengan perasaan dan waktu.
Terima kasih.
Komentar
Posting Komentar