“Yang Aku Tahu, Allah Membersamaiku” Indpired book : Jalan Cinta Para Pejuang, Ust. Salim A Fillah “Kalau ini perintah Allah, dia sekali – kali takkan pernah menyia – nyiakan kami.” Sebuah kalimat indah terlontar dari mulut Ibunda Siti Hajar. Tatkala, sang suami Nabi Ibrahim a.s berusaha untuk meninggalkan ia dan bayinya di sebuah lembah tak berpenghuni. Gersang. Tak tampak hewan. Tak tampak tanaman. Dari mata Nabi Ibrahim a.s, terlihat berkaca – kaca, seakan tak kuasa dan tak tega meninggalkan dua insan yang begitu dicintai. Apalagi, terhadap bayinya yang telah begitu lama ia harapkan kedatangannya. Dalam diam, seakan menjadi ekspresi Nabi Ibrahim a.s. atas kecamuknya dalam hati. Semua itu ia lakukan, tidak lain dan tidak bukan karena perintah Allah SWT. Meski terasa berat. Meski terasa sulit. Tapi tidak ada pilihan lain baginya atas semua perintahNya. Nabi Ibrahim a.s. tidak pernah tahu, apa yang akan terjadi setelah ia meninggalkan keluarganya di lembah...
Biarkan tulisan ini berbicara kepada semesta tentang perjalanannya dan kepada hati tentang rahasia besarnya