Langsung ke konten utama

Perjalananmu ke Masjid



Untukmu anakku…
Tahukah kamu nak?
Perjalan terjauh dan terberat bagi seorang lelaki adalah perjalanan ke masjid.
Sebab banyak orang kaya tidak sanggup mengerjakannya
Jangankan sehari lima waktu, bahkan banyak pula yang seminggu sekali pun terlupa
Tidak jarang pula seumur hidup tidak pernah singgah ke sana.

Perjalan terjauh dan terberat adalah perjalanan ke masjid.
Karena orang pintar dan pandai pun sering tidak mampu menemukannya
Walaupun mereka mampu mencari ilmu hingga ke universitas Eropa ataupun ke Amerika
Mudah melangkahkan kaki ke Jepang, Australia dan Korea dengan semangat yang membara
Namun ke masjid tetap saja perjalanan yang tidak mampu mereka tempuh walau telah bertitel S3

Perjalan terjauh dan terberat adalah perjalanan ke masjid.
Karena para pemuda yang kuat dan bertubuh sehat yang mampu menaklukkan puncak Gunung Bromo dan Merapi pun sering mengeluh ketika diajak ke masjid
Alasan mereka pun beragam
Ada yang berkata sebentar lagi
Ada yang berucap tidak nyaman dicap alim

Perjalan terjauh dan terberat adalah perjalanan ke masjid.
Maka berbahagialah dirimu wahai anakku
Bila sejak kecil engkau telah terbiasa melangkahkan kaki ke masjid
Karena bagi kami, sejauh mana pun engkau melangkahkan kaki, tidak ada perjalanan yang paling kami banggakan selain perjalananmu ke masjid
Biar aku beri tahu rahasia kepadamu
Sejatinya perjalananmu ke masjid adalah perjalanan untuk menuju akhiratmu
Itulah perjalanan yang diajarkan oleh nabimu
Serta perjalanan yang akan membedakanmu dengan orang-orang yang lupa akan Rabbnya.

Perjalan terjauh dan terberat itu adalah perjalanan ke masjid.
Maka lakukanlah..
Walaupun engkau harus merangkak dalam gelap subuh..
Demi mengenang Rabbmu…
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wanita Beruntung

Kau tau siapa wanita paling beruntung di dunia ini? Itu adalah kamu. Tapi jika kamu mau bersamaku. *** Aku bukan lelaki yang kaya atau tajir seperti yang lainnya. Menyesal? Jangan salah. Aku percaya, soal rezeki sudah ada yang mengatur. Apa yang sudah ditakdirkan menjadi bagianku, sekecilpun itu tak akan berpindah. Tugasku hanya bekerja keras, seperti yang kulakukan sekarang. Keras dalam usaha, keras dalam berdoa. Toh kamu tau kan, kalau kekayaan itu bukan cuma soal harta. Dan siapa bilang orang kaya materi selalu bahagia? Aku mungkin lelaki yang konyol, sering ngebanyol seperti yang kamu tau tentang aku. Meremehkanku? Jangan salah. Aku juga bisa serius. Cuma perlu saat yang tepat. Kamu saja yang tidak melihatku di saat yang tepat. Aku beri tau ya, dunia ini ‘gak asik’ kalau terlalu serius. Bukannya kamu ingin lebih awet muda? Aku bukan lelaki tampan seperti lainnya. Menghinaku? Terserah. Siapa bilang aku tak bisa tampan? Mudah saja. Hanya butuh salon dan baju necis ...

Harapan dan Penyesalan

Rasanya aku sudah terlalu akrab dengan apa yang kita sebut sebagai "penyesalan". Sampai-sampai aku sudah tidak bisa lagi memunculkan harapan, hanya karena takut menyesal. Iya. Harapan. Sebelumnya aku berpikir, bahwa sumber dari penyesalan adalah harapan. Maka kalau tidak mau menyesal ya jangan berharap. Sampai akhirnya, aku baru menyadari. Bahwa tidak berharap, justru membuatku tetap menyesal pada akhirnya. Bahkan penyesalannya lebih besar. Bagaimana bisa? Aku coba kenali kembali seluruh skenario penyesalan yang pernah terjadi di dalam hidupku sampai detik ini. Skenario terbanyak mungkin seperti ini : ketika aku menginginkan suatu hal, tapi kenyataannya aku tidak pernah melakukan sedikit pun usaha untuk itu. Seknario lain : ketika aku memiliki keinginan, kemudian aku melakukan, tapi nyatanya apa yang aku lakukan adalah salah atau kurang tepat. Sehingga hasil yang aku peroleh tak sesuai dengan harapan. Dua skenario penyesalan tersebut yang aku rasa ada dalam kehi...