Aku
masih (mencoba) bertahan.
Berjibaku
melawan keadaan, menahan perasaan. Bahkan sepertinya, perlawanan itu telah
berbekas ruang yang sulit dihapuskan.
Sudah
terlalu lama ruang ini terbuka. Semakin lama justru semakin melebar. Bahkan
saat ini, sepertinya sudah terlalu lebar. Sehingga sulit untuk dipertahankan.
Dari
ruang itu, seberkas kenangan terbang menuju angan-angan. Tergambar senyuman
keindahan, tanda kesayangan. Kehangatan bukti kecintaan. Ketegasan yang
ditampakkan adalah benih pengajaran yang ditanamkan. Semuanya menawarkan
kerinduan.
Kenangan
itu sedikit demi sedikit berputar. Satu perbedaan di sana. Tampak paras
kecantikan yang termakan bersama waktu yang berjalan. Keriput yang semakin lama
semakin tertampakkan. Uban yang tanpa pengabaran. Ada apa dengan semua itu.
Menjadi-jadilah
ruang itu.
Aku
masih (mencoba) bertahan.
Sampai
akhirnya, tetes pelupuk mata yang memilih untuk melampiaskan.
Tidak
tertahankan.
Komentar
Posting Komentar