Langsung ke konten utama

Berdoalah!

Salah satu kelebihan seorang muslim adalah kekuatan doa.

Bagaimana tidak? Dzat Yang Maha Mengabulkan setiap doa adalah Allah SWT. dan orang-orang yang dekat denganNya dan meminta kepadaNya tentu mendapat keuntungan kan?

Saya suka menggambarkannya seperti ini. Bahwa ketika selepas dari sholat, saat itu ada sebuah kertas kosong sebagai ‘lembar keinginan’ yang disodorkan kepada kita. Dan kesempatan mengisi kertas itu hanya saat itu juga. Beranjak dari tempat kita sholat, itu berarti saat itu juga kertas tersebut dikembalikan. Maka beuntunglah bagi mereka yang selepas dari sholat mau memanfaatkan kesempatan itu untuk mengisi ‘lembar keinginan’ tersebut. Kertas itu kembali dengan berbagai tulisan di dalamnya. Merugilah mereka yang selepas dari sholat, mereka langsung beranjak pergi. Kertas itu masih tetap dalam keadaaan kosong. Apakah mereka tidak punya keinginan sehingga mereka tidak perlu berdoa? Tidak. Saya pikir tidak seperti itu. Dan rumusnya adalah, mereka yang mau memanfaatkan suatu kesempatan emas itulah yang akan mengambil seuatu keuntungan. Sedangkan mereka yang melepaskan kesempatan itu sia-sia, maka tertinggallah mereka dengan yang lain.

  
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al Baqarah : 186)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Harapan dan Penyesalan

Rasanya aku sudah terlalu akrab dengan apa yang kita sebut sebagai "penyesalan". Sampai-sampai aku sudah tidak bisa lagi memunculkan harapan, hanya karena takut menyesal. Iya. Harapan. Sebelumnya aku berpikir, bahwa sumber dari penyesalan adalah harapan. Maka kalau tidak mau menyesal ya jangan berharap. Sampai akhirnya, aku baru menyadari. Bahwa tidak berharap, justru membuatku tetap menyesal pada akhirnya. Bahkan penyesalannya lebih besar. Bagaimana bisa? Aku coba kenali kembali seluruh skenario penyesalan yang pernah terjadi di dalam hidupku sampai detik ini. Skenario terbanyak mungkin seperti ini : ketika aku menginginkan suatu hal, tapi kenyataannya aku tidak pernah melakukan sedikit pun usaha untuk itu. Seknario lain : ketika aku memiliki keinginan, kemudian aku melakukan, tapi nyatanya apa yang aku lakukan adalah salah atau kurang tepat. Sehingga hasil yang aku peroleh tak sesuai dengan harapan. Dua skenario penyesalan tersebut yang aku rasa ada dalam kehi...

Yang Terbaik

Manusia hidup dengan keinginan. Mereka mempersiapkan segala sesuatu demi mewujudkan apa yang menjadi cita-cita mereka. Sebagian mendapatkan, sebagian tidak. Sebagian merasa gembira dengan perolehannya. Sebagian tidak. Merasa sedih dengan kegagalannya. Manusia memang dituntut untuk menyempurnakan usaha. Karena dengan begitu, kita bisa menjemput takdir Tuhan untuk kita. Genapkan usaha. Kemudian berserah. Rahasia terbesarnya ialah, apa yang menurut kita baik dalam pandangan kacamata manusia, ternyata belum tentu sejatinya baik. Sebaliknya, apa yang buruk menurut manusia, belum tentu sejatinya buruk.  Percayalah. Dengan begitu, semua yang kita hadapi dalam kehidupan ini, akan menjadi bentuk syukur kita kepadaNya. Tidak patut terlalu bergembira atas pemberian dariNya, juga tidak akan bersedih tentang apa yang luput dari keinginan kita. "Aku menjadi paham jika prasangkaku hanya sekedar prasangka. Tidak lebih. Dan kini kutemui, apa-apa yang terbaik itu tidak pernah ada da...